Sejarah Batik Lasem ditengarai berkaitan dengan sejarah kedatangan Laksamana Cheng Ho di Jawa pada 1413. Secara umum Batik Lasem hanya mempunyai dua motif utama yaitu motif Tionghoa dan non Tionghoa, saat ini bahkan sering dimodifikasi menjadi batik modern. Motif Tionghoa seperti motif Burung Hong (Lok Can), Naga, Kilin, Ayam Hutan dan sebagainya.
Suasana di salah satu kios batik tulis di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, yang menjadi sentra dagang batik tulis terbesar. Hari utama perdagangan batik di Pasar 17 Agustus ialah Kamis dan Minggu. Suramadu. Penjualan batik Madura diyakini kian intens setelah peresmian Jembatan Suramadu pada 10 Juni 2009.
Kemerosotannya berlangsung hingga era 1980-an dengan hanya tujuh pengusaha saja yang aktif. Perkembangan batik Lasem mengalami pasang surut antara lainnya situasi politik yang menyentuh SARA, masuknya tekstil bermotif batik Lasem alias batik printing yang jauh lebih murah ketimbang batik tulis maupun batik cap, serta demand yang rendah.Kenali yuk, 10 nama batik bikin fashionable. Batik Lasem etsy.com kiitcheen-dining-room.desefay.com. Batik Lasem berasal dari daerah Lasem yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Batik Lasem memiliki ciri khas berwarna merah nyala. Hal ini disebabkan karena batik Lasem sangat melekat dengan kebudayaan Cina. Batik Megamendung