Perkawinanseorang muslim dengan wanita-wanita seperti itu, hukumnya lebih dari ‘makruh’.” Sebagaimana al-Imam Abul A’la al-Maududi berkata, “Telah masuk wanita-wanita Barat ke dalam tubuh masyarakat muslim kemudian mereka berbuat sekuat tenaga untuk mencabut peradaban Islam ke akar-akarya.
VIVA – Khutbah nikah. Islam telah mengatur segala perkara dari mulai yang mudah sampai ke tahap paling sulit. Dalam pernikahan pun Islam sudah mengatur sedemikian rupa supaya pernikahan tetap dalam lindungan Allah SWT. Dalam rangkaian pernikahan tidak hanya ada akad saja tetapi ada khutbah nikah, hal itu biasanya dilakukan sebelum acara ijab adanya khutbah nikah akan menimbulkan rasa nyaman dalam pelaksanaan pernikahan anda, biasanya ini tentang khutbah nikah adalah nasihat mengenai pernikahan sehingga ketika kita ditimpa masalah akan selalu ingat pesan-pesan khutbah nikah. tidak hanya untuk kedua calon mempelai saja, nasehat-nasehat pernikahan juga bisa untuk tamu undangan. Dalam hukum Islam, Khutbah nikah hukumnya termasuk Sunnah, seperti dikutip dari kitab Al-Adzkar karya Imam al-Nawawi, bahwa membaca khutbah nikah ini termasuk hukumnya sunnah dan khutbah nikah tidak perlu dibacakan oleh calon mempelai beberapa Khutbah Nikah dan Hukum Dalam Islam, seperti dikutip dari berbagai sumber1. Hukum Khutbah Nikah Ilustrasi pernikahan. Hukum Khutbah nikah merupakan termasuk Sunnah, namun ada beberapa pendapat kalau khutbah nikah ini hukumnya wajib menurut Dawud al-Zhahiri, jika tidak membacanya maka akad nikah menjadi tidak sah, namun mayoritas ulama tidak menganggap pendapat dari Dawud al-Zhahiri sebagai pendapat yang bisa diterima. maka dari itu balik lagi ke hukum asalnya, bahwa khutbah nikah merupakan termasuk Sunnah, jika tidak ada khutbah nikah tidak jadi masalah dan tidak membatalkan dalam juga pernah mengajarkan khutbah nikah kepada para sahabatnya. Khutbah nikah juga termasuk salah satu mengumumkan pernikahan sebagaimana yang telah Nabi ajarkan kepada umatnya. Rasulullah sendiri dalam melaksanakan akad pernikahan baik untuk dirinya atau untuk orang lain selalu khutbah nikah terlebih dahulu, seperti halnya Rasul menikah dengan Rukun Khutbah Nikah Ilustrasi resepsi pernikahan. Seperti dikutip dari jurnal yang dipublikasi oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, khutbah nikah memiliki beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. mengenai hukum rukun khutbah Abu Hasan Al-Mawardi mengatakan dalam kitabnya Al-Hawi Al-Kabir bahwa syarat dan hukum khutbah nikah terdiri dari dari empat yaitu- Bersyukur dan memuji kepada Allah SWT - Bershalawat kepada Rasulullah SAW - Berwasiat untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan mentaatinya - Membacakan ayat-ayat suci Alquran, yang diutamakan ayat-ayat yang khusus membicarakan tentang Bacaan Khutbah Nikah Ilustrasi menikah. Berikut ini merupakan beberapa bacaan khutbah nikah, seperti yang dijelaskan dalam hadits abu Dawud, Al-Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan periwayat hadits Pertama, membaca hamdalah, istighfar, memohon perlindungan kepada Allah, dan syahadat."Inna al-Hamda Lillahi, nahmaduhu, wa nasta’iinuhu, wa nastaghfiruhu, wa na’udzu billahi min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina. Man yahdihillahu falaa mudhilla lahu wa man yudhlilhu, falaa haadiya lahu. Wa Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah wahdahu laa Syariika Lahu wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu wa Rasuluhu"- Membaca Ayat Al-Quran"Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-Mu yang menciptakan kalian dari seorang diri, dan menciptakan dari seorang jiwa itu pasangannya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu" An-Nisa 01"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Dan janganlah kalian kami melainkan kalian dalam keadaan beragama Islam." Ali-Imran 102"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalanmu-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." Al-Ahzab 70-714. Akad Nikah Ilustrasi menikah. Rukun akad nikah ada dua syarat yaitu Ijab dan Qabul dengan syarat sahnya adalah yang pertama izin dari wali, seperti yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda"Wanita yang tidak dinikahkan oleh walinya, maka nikahnya batil, maka nikahnya batil, maka nikahnya bathil. Jika sang lelaki telah mencampurinya, maka sang wanita berhak mendapatkan mas kawin untuk kehormatan dari apa yang telah menimpanya. Dan jika mereka terlunta-lunta tidak memiliki wali, maka penguasa dapat menjadi wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali"Sementara yang kedua, harus dihadiri oleh para saksi, Dari Aisyah berkata bahwa Rasulullah telah bersabda "Tidak sah nikah kecuali dengan seorang wali dan dua orang saksi yang adil"5. Meminta Persetujuan Sebelum Menikah Ilustrasi pasangan menikah. Pernikahan tidak akan sah jika tidak adanya wali, maka dari itu sebelum melakukan pernikahan harus izin terlebih dahulu dan meminta persetujuan dari pihak wanita dan berada di bawah perwakilannya sebelum dilangsungkan pernikahan, tidak boleh seorang wali untuk memaksa seorang wanita jika tidak diizinkan dan jika wanita tersebut dinikahi sedangkan ia tidak diizinkan maka si wanita berhak membatalkan yang dijelasakn oleh Abu Huraira, bahwa Rasulullah pernah bersabda "Seorang janda tidak boleh dinikahkan kecuali setelah diminta perintahnya dan seorang gadis tidak boleh dinikahkan kecuali setelah dimintai izinnya." Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana izinnya ?" Beliau menjawab, "Bila ia diam.""Dan dari Khansa binti Khaddam al-Anshariyyah bahwa bapaknya telah menikahinya sedangkan ia janda, akan tetapi ia tidak rela, kemudian ia menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam maka beliau membatalkan pernikahannya"Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma bahwasanya ada seorang gadis yang mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan mengadu bahwa bapaknya telah menikahinya sedangkan ia tidak rela, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyerahkan pilihan kepadanya. Tak Mau Bawa Urusan Utang ke Ranah Internasional, Jusuf Hamka Saya Paling Ngadu ke Tuhan Soal utang Pemerintah, Jusuf Hamka mengaku segala upaya hukum sudah ditempuh selama 25 tahun lamanya. 13 Juni 2023
Halyang sama ini dapat pula dikatakan tentang pencitaan (Kej 1,2) dan perkawinan-perkawinan anak manusia dan anak allah (Kej 6). Jaman Nenek Moyang (Jaman Perunggu Tengah) a. Tablet-tablet Mari – naskah-naskah pribadi dan undang-undang (budaya Ammon) dalam bahasa Akkadia dari sekitar 1700 SM.
Ilustrasi Contoh Singkat Teks Khutbah Nikah dan Doa untuk Kedua Mempelai. Sumber MillarIlustrasi khutbah nikah. Foto Unsplash. Ilustrasi pernikahan. Foto Unsplash. Ilustrasi khutbah nikah. Foto Unsplash. Contoh Teks Khutbah NikahAlhamdulilahilladzi khalaqa minal ma'i basyaran faja'alahu nasaban wa shihran wa kana Rabbuka qadiran. Wa asyhadu al la ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasulahu. Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin afdlalul khalqi wal wara wa 'ala alihi wa shahbihi shalatan wa salaman ba'du. Fa ya ayyuhal hadlirun, ushikum wa nafsi bi taqwallah faqd fazal muttaqun. Qalallahu ta'ala fi kitabihil karim Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum annannikaha sunnatun min sunani Rasulillahi shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa qala annabiyyu shallallahu 'alaihi wa sallam; Ama wallahi inni la 'akhsyakum lillahi wa atqakum lahu, lakinni ashumu wa ufthiru, wa ushalli wa arqadu wa atazawwaju an-nisa 'a, faman raghiba 'an sunnati fa laisa qala aidlan, ya ma'syarasy syababa man istatha'a minkum al-ba 'ata fal yatazawwaj, fainnahu aghadldlu lil bashari wa ahshanu lil farji, man lam yastathi' fa 'alaihi bish shaumi fainnahu lahu wija' qala aidlan, khairun nisa 'a imra 'atun idza nadzarta ilaiha sarratka, wa idza amartaha atha'atka, wa idza ghibta 'anha hafadzatka fi nasfsiha wa qalallahu ta'ala, ya ayyuhannasu inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa ja'alnakum syu'uban wa qabaila li ta'arafu, inna akramakum 'indallahi qala aidlan, wa ankihu al-ayyama minkum wash shalihina min 'ibadikum wa imaikum in yakuni fuqara 'a yughnihimullah min fadhlihi wallahu wasi'un ' li wa lakum fil qur'anil 'adzim. Wa nafa'ani wa iyakum bima fihi minal ayati wadz dzikril hakim wa taqqabal minni wa minkum tilawatahu innahu huwat tawabur billahi minasy syaithanirrajim ya ayyuhannasu ittaqullaha rabbakumulladzi khalaqakum min nafsin wahidatin wa khalaqa minha zaujaha wa batstsa minhuma rijalan katsiran wa nisa 'a. wattaqullaha alladzi tasa 'aluna bihi wal arham. Innallaha kana 'alaikum qauli hadza wastaghfirullaha al-adzim li wa lakum wali walidayya wali masyayikhina wali sairil muslimina. Fastagfiruhu innahu huwal "Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari setitik air, lalu Dia menjadikannya keturunan dan kekerabatan, dan adalah Tuhanku Maha Kuasa. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, seutama-utama penciptaan makhluk dan atas keluarga dan shahabatnya dengan limpahan rahmat ta'dhim serta kesejahteraan yang itu, wahai yang hadir, aku mewasiatkan padamu dan diriku untuk bertakwa kepada Allah, karena sesungguhnya itu adalah kemenangan yang besar bagi orang-orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang mulia Wahai orang-orang yang berimanm bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan sekali-kali janganlah kamu matikecuali dalam keadaan menyerahkan diri pada Allah beragama Islam.Ketahuilah bahwa nikah itu adalah sunah dari beberapa sunah Rasulullah SAW. Nabi SAW bersabda Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari beliau bersabda lagi Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan menafkahi keluarga, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan beliau bersabda lagi Istri yang baik adalah wanita yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, apabila kamu perintah ia menaatimu, apabila kamu tiada ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan Allah SWT berfirman Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku sipaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara Allah SWT berfirman pula Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Allah memberi berkah kepadaku dan kepadamu dalam Al Qur'an yang agung. Dan memberi manfaat kepadaku dan kepadamu terhadap apa yang ada di dalamnya, dari ayat-ayat dan peringatan yang bijak, dan semoga Allah menerima dariku dan darimu dalam membacanya, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nua kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silahturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi katakan perkataanku ini, dan mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung untukku dan untumu, untuk kedua orang tua dan guru-guru serta untuk orang Islam lainnya. Maka mohonlah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Kumpulan Berita Politik Indonesia Saat Ini. Toggle mobile menu. Search Button. Search for: yang akan mengkriminalkan LGBT dan hampir semua jenis hubungan seks pra-nikah, telah ditempatkan dalam agenda prioritas DPR yang dijadwalkan selesai akhir tahun ini juga. seperti pra-penyaringan semua khotbah Jumat

Ilustrasi khutbah nikah Arab. Foto nikah adalah salah satu bentuk amalan sunnah Nabi Muhammad SAW. Amalan ini boleh dilakukan oleh wali, calon mempelai, atau pihak-pihak lainnya yang memang layak dan pantas. Dalam syariat Islam, khutbah ini sifatnya hanya opsional, boleh dilakukan dan boleh tidak begitu, tak salah jika pasangan dalam pernikahan memilih untuk tetap dimunculkan khutbah nikah. Momen ini bisa menjadi pemberian bekal terhadap pasangan yang sedang menikah serta orang-orang yang nikah boleh dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Dirangkum dari buku Risalah Khotbah Wasiat Taqwa Sepanjang Masa oleh Dr. H. Amin Farih, Alfan Msghfuri, dan Muhammad Iqbak Al-Ahbab, berikut contoh bacaan khutbah nikah Arab dan bahasa Indonesia sesuai syariat Islam. Ilustrasi khutbah nikah Arab. Foto Nikah Arabبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ مُصَوِّرُ الْآجِنَّةِ فِىْ ظُلَمِ الْاَرْحَامِ ناَظِمِ عَقْدِ الْاُالْفَةِ بَيْنَ الزَّوْجَيْنِ أَحِسَنَ نِظَامٍ، أَحْمَدَهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى هَذِهِ النِّعَمِ الْعِظَامِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى مَا أَوْلَاناَمِنْ بَدَائِعِ الْاِكْرَامِ،أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً مُوَصِّلَةً اِلَى دَارِالسَّلَامِ وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ اَمَّا بَعْدُ اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ الْكِرَامَ رَحِمَكُمُ اللهُ, أُوْصِيْكُمْ وَاِءيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ,وَاَعْلَمُوْا أَنَّ لنِّكَاحِ سُنَّةً مَرْغُوْبَةٌ وَطَرِيْقَةٌ مَحْمُوْدَةٌ قَالَ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ" وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ"قَالَ رَسُوْلُهُ الْاَكْرَمُ وَحَبِيْبُهُ الْاَعْظَمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ؛ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ” متفق صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "مَنْ نَكَحَ للهِ وَأَنْكَحَ اللهِ اءِسْتَحَقَّ وَلِاَيَةَ اللهِ".وَاَعْلَمُوْا أَنَّ الْاُمُوْرَ كُلَّهَابِيَدِ اللهِ, يَقْضِيْ فِيْهَا مَايَشَاءُ وَيَحْكُمُ مَايُرِيْدُ، لَامُؤَخِّرَ لِمَا قَدَّمَ وَلَامُقَدِّمَ لِمَا أَخَّرَ،وَلَايَجْتَمِعُ اءِثْنَانِ وَلَايَفْتَرِقَانِ اِلاَّ بِقَضَاءٍ وَقَدَرٍ وَلِكُلِّ قَضَاءٍ قَدَرٌ وَلِكُلِّ قَدَرٍ أَجَلٌ وَلِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ, يَمْحُوْ اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ،وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ, فَاسْتَغْفِرُوْا االله َالْعَظِيْمَ أِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ 3Xاَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ 3x صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ Nikah Bahasa IndonesiaIlustrasi khutbah nikah Arab. Foto marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga atas limpahan nikmat karunia tersebut, kita dapat berkumpul dalam suatu acara yang sakral yaitu akad nikah antara saudara menyebutkan nama mempelai pria dan nama bapaknya dengan saudari menyebutkan nama mempelai wanita dan nama bapaknya.Terkhusus untuk kedua mempelai, serta para hadirin yang berbahagia. Akad nikah merupakan peristiwa yang sangat penting. Melalui pernikahan yang sah menurut aturan yang telah ditetapkan syariat Islam, maka usaha penyambungan keturunan manusia dapat perspektif Islam, pernikahan merupakan sebuah bentuk ibadah. Sebab, peristiwa ini akan membuka peluang yang sangat signifikan bagi suami istri untuk meraih pahala persoalan nantinya akan muncul dalam kehidupan rumah tangga, khususnya yang menyangkut hubungan administratif yang menuntut adanya kerjasama yang baik antara suami istri dalam menciptakan solusi untuk mempelai berdua, serta hadirin semua yang berbahagia. Kedua pasangan suami istri wajib hukumnya dapat mengkondisikan rumah tangganya menjadi tenang dan damai. Ketenangan hati bisa terwujud ketika ada pasangan yang siap mendampingi dan memberi kehidupan rumah tangga, hubungan kerjasama antara suami-istri bukan berdasarkan pada dominasi satu pihak saja. Melainkan hubungan antara keduanya justru harus ditata sedemikian indah dan harmonis, saling menghormati, dan adanya komunikasi yang sejuk dan penuh kata, mudah-mudahan kedua mempelai yang akan mengikrarkan akad nikah yang merupakan bentuk dari janji suci dan ikatan yang kuat ini dapat menciptakan rumah tangga bahagia, sakinah, Mawadah, dan Warohmah, yang selalu diselimuti berkah dan ridho Allah SWT.
PengumumanKelas Bimbingan Pra Nikah Pdm. Muli Sitepu 021.435.6501 Pdp. Maria Dalmo 0813.1507.5062 Bagi Yang akan Melangsungkan Pernikahan Pada bulan Maret 2009, diminta untuk mengikuti Kelas Bimbingan Pra Nikah pada: Sabtu, 10 & 24 Januari 2009 Pukul 08.30 wib - Selesai Ibu Sembiring 0813.1055.1788 DOA SIANG Mohon Dukungan Doa Jemaat
Kejadian. 2 18-25; 128; Ringkasan Khotbah Pdt. Hendra; Minggu, 05 Mei 2019 Pendahuluan Umumnya saat pernikahan, ucapan selamat yang diberikan adalah selamat menempuh hidup baru, selamat berbahagia. Apakah tujuan pernikahan hanya untuk kebahagiaan? Jikalau tujuan pernikahan adalah kebahagiaan, maka jika suami istri tidak bahagia, boleh bercerai? atau kalau tidak bahagia maka boleh berpisah dari pasangan kita? Tentu saja tidak. Jemaat sekalian, kita menyadari ada banyak tujuan pernikahan yang keliru, yang kita anut, entah dari pengalaman orang tua kita, dari pemikiran kita, dari agama kita. Tujuan pernikahan Kristen yang kelihatannya baik tetapi keliru 1. semata-mata untuk mendapatkan keturunan 2. untuk memperbaiki ekonomi keluarga 3. untuk mengatasi kesepian Kalau kita ingin tahu tujuan pernikahan Kristen yang benar, sudah seharusnyalah kita kembali kepada Firman Tuhan. Kitab Kejadian 218-25 memberikan dasar dari pembentukan institusi / lembaga pernikahan. Satu hal utama tentang pernikahan adalah pernikahan bukan lembaga bentukan manusia, tetapi Tuhan yang berinisiatif membentuknya. Ketika Tuhan berkehendak demikian, pastilah ada maksud dan tujuan yang indah yang Tuhan berikan kepada manusia. tetapi karena manusia jatuh ke dalam dosa, maka tujuan itu menjadi kabur dan keluarga Kristen terseok-seok, menjadi batu sandungan, berpisah bahkan tidak sedikit yang bercerai. Pagi ini dari perikop Kejadian 218-25 kita akan belajar bersama apa tujuan pernikahan Kristen yang benar yang Allah rancangkan bahkan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa? 1. Saling Melengkapi Ayat 18-23 Ayat 18 jelas sekali Allah yang menilai sendiri bahwa tidak baik manusia itu seorang diri saja. “Aku akan menjadikan penolong bagi dia, yang sepadan dengan dia. Hal ini jelas menyatakan penilaian Allah terhadap manusia pertama tidak baik kalau seorang diri. manusia perlu penolong yang sepadan. Penolong yang sepadan dalam bahasa aslinya Ibrani berarti penolong yang sama ulungnya, atau sama khususnya. Artinya seseorang yang layak dan cocok, seimbang untuk berdiri di hadapan manusia, sebagai teman dan pelengkap hidupnya. Walaupun ada begitu banyak binatang yang dinamai Adam, ternyata tidak satupun dapat menjadi teman yang selevel dengan Adam. Ayat 21 dikatakan bahwa Allah mengambil salah satu tulang rusuk adam dan menutupi tempat itu dengan daging. Kemudian dari rusuk itu, Allah membangunkan seorang perempuan dan dibawa kepada adam. Berkatalah Adam inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku dan menamakan perempuan. Tuhan merancangkan pernikahan dengan tujuan awal yang mulia yaitu saling melengkapi. Oleh karena itu, ketika seorang pemuda dan pemudi akan menikah, ketahuilah bahwa anda dan pasangan anda adalah pribadi yang berbeda, unik dan khusus dari Tuhan. Jangan menuntut kesempurnaan dari pasangan kita karena kita sendiri tidak sempurna adanya. Justru yang sudah berkeluarga puluhan tahun akan menemukan betapa tidak sempurnanya pasangan kita. Sebagai orang beriman, belajarlah menerima perbedaan, bahkan menerima ketidak sempurnaan pasangan kita karena memang tujuan Allah menyatukan anda dan pasangan anda adalah agar saling melengkapi. 2. Bersatu utk Misi Allah Kejadian 128; 224 Ayat 24 Firman Tuhan berkata seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, dan menjadi satu daging Ketika Allah merancang pernikahan sedemikian rupa, maka tentulah Allah ingin melalui lembaga pernikahan demikian, keluarga dapat melakukan misi Allah. Kejadian 128 Allah memberkati mereka dan berfirman beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhi bumi dan taklukkanlah itu, berkuasa atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala biatang yang merayap di bumi. itulah tugas yang Allah berikan pada adam dan Hawa sebagai mandataris Allah, pengemban misi Allah untuk memenuhi bumi dan berkuasa atas bumi. Yesus menjunjung tinggi lembaga pernikahan dengan mengutip Kejadian 224 pada Matius 195 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istreri- nya, sehingga keduanya menjadi satu daging…. Yesus tambahkan apa yang telah dipersatukan Alah, tidak boleh diceraikan manusia. Perceraian yang terjadi hanya mendukakan Tuhan dan menimbulkan banyak luka dan kepahitan bagi pasangan tersebut dan anak-anak dan menggangu pekerjaan Allah yang sedang dilakukan. Priskila & Akwila – contoh pernikahan yang menjalankan misi Allah di bumi ini, ambil bagian dalam pekerjaan Allah. Pasangan ini disebut dengan jelas pernah menemani Paulus dalam perjalanan dari Korintus ke Efesus, mengundang Apolos dan mengarahkan Apolos ttg jalan Allah. Paulus menyebut Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus Bagaimana misi Allah bagi hidup keluarga kita zaman sekarang? SOLO Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menikahkan sendiri putrinya, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Afif Bobby Nasution di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu (8/11/2017) pukul 08.00 WIB. "Nanti pak Jokowi sendiri yang akan menikahkan putrinya. Tidak diwakilkan," kata Slamet Aby, Pemandu Acara Akad Nikah dan Ijab Kabul Ilustrasi pernikahan. Sumber UnsplashBacaan Khutbah Nikah Sebelum Akad Nikahإِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ “Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah. Kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa kita dan keburukan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاArtinya “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu, serta daripadanya Allah menciptakan isterinya dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan menggunakan Nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian.” QS. An Nisaa’ 1. Pergaulanbebas sendiri diartikan sebagai suatu pergaulan yang tidak memiliki batasan, mengabaikan norma-norma agama maupun masyarakat. Karena itu, pergaulan bebas cenderung mengarah pada hal-hal yang negative, seperti seks bebas, pemaiakan narkoba, dan lain-lain. Remaja-remaja kita yang merupakan generasi penerus bangsa telah dibutakan Pernikahan merupakan bukan hanya rangkaian ritual semata, namun diharapkan akan tercipta keluarga harmonis yang penuh dengan kasih sayang antara dua insan. Untuk mewujudkan prosesi pernikahan yang penuh khidmat, dan khusyuk, tentu dibutuhkan banyak persiapan, terutama saat proses Akad nikah berlangsung. Salah satu yang dapat mencapai keinginan tersebut adalah dengan adanya khutbah nikah sebelum Ijab Qabul dilakukan. Khutbah nikah bukan sekedar bacaan tanpa makna, namun di dalamnya terdapa nasehat-nasehat sebagai pembekalan bagi pasangan yang menikah, Selain itu, khutbah nikah juga berfungsi sebagai penyemangat bagi para hadirin yang masih belum menikah agar segera menikah. Didalamya juga tersemat pengingat bagi semua yang hadir agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt. dan penjelasan tentang pentingnya menjaga keutuhan dalam pernikahan. Hukum Khutbah Nikah Sebelum Ijab Qabul Dikutip dari Imam Abu al-Husain al-Yamani, Al-Bayan fi Madzhabi al-Imam al-Syafi’i Jeddah Dar al-Minhaj, 2000, juz IX, hal. 230, khutbah nikah ini hukumnya adalah sunnah dan boleh disampaikan oleh wali, calon mempelai pria, atau pihak lainnya وإذا أراد العقد... خطب الولي، أو الزوج، أو أجنبي… والخطبة مستحبة غير واجبة، وبه قال عامة أهل العلم “Jika akad akan dilaksanakan, …berkhutbahlah wali, calon suami, atau orang lain… Khutbah ini hukumnya sunnah, tidak wajib, sebagaimana juga dinyatakan oleh kebanyakan ahli ilmu.” Teks Bacaan Khutbah Nikah Singkat Dan berikut ini adalah salah satu contoh khutbah nikah secara singkat yang bisa anda dijadikan bahan bagi yang membutuhkanاَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ اْلمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرَا وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلُ الْخَلْقِ وَاْلوَرَا وَ عَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ صَلَاةً وَسَلَامًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقِوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالٰى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ ياَ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا وَاللهِ إِنِّى لَأَخْشَاكُمْ لِلهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لٰكِنِّى أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّى وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّي وَقَالَ أَيْضًا يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ وَقَالَ أَيْضًا خَيْرُ النِّسَاءَ إِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفَظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ وَقَالَ اللهُ تَعَالٰى يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللهِ أَتْقَاكُمْ وَقَالَ أَيْضًا وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُوْنُوْا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِىْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكِرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّىْ وَمِنْكُمَ تِلَاوَتَهُ إِنِّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ أَعُوْذُ بِا للهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُواْ اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَايِخِي وَلِسَائِرِ الْمُسِلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Teks Latin Alhamdulilâhilladzî khalaqa minal mâ`i basyaran faja’alahu nasaban wa shihran wa kâna Rabbuka qadîran. Wa asyhadu al lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah. Wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasûlahu. Allâhumma shalli alâ sayyidinâ Muhammadin afdlalul khalqi wal warâ wa alâ âlihi wa shahbihi shalâtan wa salâman katsîran. Amma ba’du. Fa yâ ayyuhal hâdlirûn, ûshîkum wa nafsî bi taqwallâh faqad fâzal muttaqûn. Qâlallâhu ta’âla fî kitâbihil karîm Yâ ayyuhalladzîna âmanû ittaqullâha haqqa tuqâtihi wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûn. Wa’lamû annannikâha sunnatun min sunani Rasulillâhi shallallâhu alaihi wa sallam. Wa qâla annabiyyu shallallâhu alaihi wa sallam Amâ wallâhi innî la`akhsyâkum lillâhi wa atqâkum lahu, lakinnî ashûmu wa ufthiru, wa ushalli wa arqadu wa atazawwaju an-nisâ`a, faman raghiba an sunnatî fa laisa minnî. Wa qâla aidlan, yâ ma’syarasy syabâba man istathâ’a minkum al-bâ`ata fal yatazawwaj, fainnahu aghadldlu lil bashari wa ahshanu lil farji, man lam yastathi’ fa alaihi bish shaumi fainnahu lahu wijâ`un. wa qâla aidlan, khairun nisâ`a imra`atun idzâ nadzarta ilaihâ sarratka, wa idzâ amartahâ athâ’atka, wa idzâ ghibta anhâ hafadzatka fî nafsihâ wa mâlika. Wa qâlallâhu ta’âla, yâ ayyuhannâsu innâ khalaqnâkum min dzakarin wa untsa wa ja’alnâkum syu’ûban wa qabâila li ta’ârafû, inna akramakum indallâhi atqâkum. Wa qâla aidlan, wa ankihû al-ayyâma minkum wash shâlihîna min ibâdikum wa imâikum in yakûnû fuqarâ`a yughnihimullâha min fadhlihi wallâhu wâsi’un alîm. Bârakallâhu lî wa lakum fil qur`ânil adzîm. Wa nafa’anî wa iyâkum bimâ fîhi minal âyati wadz dzikril hakîm wa taqabbal minnî wa minkum tilâwatahu innahû huwat tawâbur rahîm. A’ûdzu billâhi minasy syaithânirrajîm yâ ayyuhannâsu ittaqullâha rabbakumulladzî khalaqakum min nafsin wâhidatin wa khalaqa minhâ zaujahâ wa batstsa minhumâ rijâlan katsîran wa nisâ`a. wattaqullâha alladzî tasâ`alûna bihi wal arhâm. Innallâha kâna alaikum raqîba. Aqûlu qauli hâdzâ wastaghfirullâha al-adzîm lî wa lakum wali wâlidayya wali masyâyikhina wali sâiril muslimîna. Fastaghfirûhu innahû huwal ghafûrurrahîm. Artinya “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari setitik air, lalu Dia menjadikannya keturunan dan kekerabatan, dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta’dhim dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad saw, seutama-utama penciptaan makhluk dan atas keluarga dan shahabatnya dengan limpahan rahmat ta'dhim serta kesejahteraan yang banyak. Setelah itu, wahai yang hadhir, aku mewasiatkan padamu dan diriku untuk bertaqwa kepada Allah, karena sesungguhnya itu adalah kemenangan yang besar bagi orang-orang yang bertaqwa. Allah swt berfirman dalam kitab-Nya yang mulya Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan sekali-kali janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan menyerahkan diri pada Allah beragama Islam Ketahuilah bahwa nikah itu adalah sunah dari beberapa sunah Rasulullah saw. Nabi saw bersabda Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku. Dan beliau bersabda lagi Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan menafkahi keluarga, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan gejolaknya. Dan beliau bersabda lagi Istri yang baik adaalah wanita yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, apabila kamu perintah ia mentaatimu, apabila kamu tiada ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan hartamu Dan Allah swt berfirman Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Dan Allah swt berfirman pula Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. Semoga Allah memberi berkah kepadaku dan kepadamu dalam Qur'an yang agung. Dan memberi manfaat kepadu dan kepadamu terhadap apa yang ada di dalamnya, dari ayat-ayat dan peringatan yang bijak, dan semoga Allah menerima dariku dan darimu dalam membacanya, karena sesungguhnya Allah Maha penerima Tobat lagi Maha Penyayang Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. Aku katakan perkataanku ini, dan mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung untukku dan untukmu, untuk kedua orang tau dan guru-guru serta untuk orang Islam lainnya. Maka mohonlah ampun kepada-Nya, karena sesunggunya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Setelah Khutbah Nikah tersebut dibacakan, mulailah untuk melakukan prosesi pernikahan, bagaimana teks bacaannya? selanjutnya akan kami bahas dalam tulisan "Teks Bacaan Akad Nikah Singkat Lengkap Latin Dan Artinya" Teks Bacaan Khutbah Nikah Singkat tersebut ditulis oleh Muhammad Ibnu Sahroji, dan dikutip dari sumber terpercaya, yakni dari website NU. Demikian Contoh Teks Bacaab Khutbah Nikah Singkat yang bisa kami bagikan, semoga bisa membantu bagi yang membutuhkan.
CariUang, Bukan Cinta Uang (1 Timotius 6:6-19) oleh: Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya “Keluarga khan tidak cukup diberi makan cinta, Pak. Istri dan anak-anak butuh uang untuk sekolah, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Saya harus membanting tulang untuk mencari nafkah. Tentu saja, saya harus sering kali meninggalkan keluarga,” demikian tutur
Khutbah Nikah – Pernikahan yang sukses memainkan peran penting dalam kehidupan dua orang. Pernikahan dalam Islam adalah landasan keluarga dan satu-satunya hubungan yang secara efektif mempersiapkan manusia untuk masyarakat. Dalam setiap akad nikah, terdapat khutbah nikah yang bisa menjadi nasihat bagi setiap pasangan dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya. Menurut sebuah hadis dari Nabi Muhammad SAW, pernikahan dalam Islam dianggap sebagai setengah dari agama seorang Muslim. Orang mungkin menemukan berbagai alasan untuk menikah, seperti uang, popularitas, agama, kebahagiaan, dll. Tetapi agama Islam berfokus pada aspek yang lebih spiritual dari perjanjian suci ini, yaitu perdamaian, menjauhkan diri dari zina, memperbaiki keturunan, meningkatkan kualitas keimanan dan ibadah, dan membangun kasih sayang dalam rumah tangga. Ketika kamu menikah, hal pertama yang kamu janjikan pada pasanganMU adalah merawatnya, untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya. Itulah yang membuat kamu jatuh cinta dengan teman hidupmu dan membiarkanmu berdua merasakan cinta, kasih sayang, saling pengertian dan kebahagiaan. Mengenai hal ini, Imam Sadiq mengatakan “Setiap kali cinta seorang pria terhadap istrinya meningkat, imannya meningkat dalam kualitas” Manusia adalah makhluk sosial, yang seperti semua makhluk lain, memiliki dorongan yang mengarah pada memulai keluarga mereka sendiri dan reproduksi. Dalam hal ini, Quran mengatakan dalam surat As-syura ayat 11 bahwasanya Allah menciptakan manusia untuk berkembang biak. Berdasarkan ayat ini, anak-anak adalah hasil pernikahan dalam Islam yang membuat umat manusia terus berlanjut. Pasangan yang menikah juga memainkan peran penting dalam menstabilkan fondasi keluarga. Islam memberi banyak penekanan pada pernikahan dan membesarkan anak-anak yang setia dan berbudi luhur karena pasangan dianggap sebagai pembangun masyarakat yang sehat. Untuk itulah, jangan sampai ada alasan mengapa saat ini tidak ada niat untuk menikah dalam hidup kamu. Dalam menyempurnakan setengah agama, menikah harus dilaksanakan dengan sakral dan penuh hikmat. Ritual pernikahan diawali dengan akad nikah. Para pria dari keluarga duduk di sekitar pengantin pria dan para wanita dari keluarga duduk di sekitar pengantin wanita. Ayah pengantin wanita adalah aali dari pengantin wanita. Keluarga mempelai pria memberikan mahar untuk meminta persetujuannya. Doa dari Al-Qur’an dibacakan dalam akad nikah. Setelah membacakan doa, maka penghulu atau tokoh agama yang hadir dalam akad pernikahan akan menyampaikan sebuah khutbah tentang pernikahan. Khutbah pernikahan ini diumpakan sebagai ritual awal sebelum akad. Hukum adanya khutbah pernikahan dalam akad adalah sunah sebagaimana tertulis dalam kitab al-Adzkar yang ditulis oleh Imam al-Nawawi. Beliau menyampaikan bahwasannya membacakan khutbah pernikahan ini hukumnya adalah sunah. Namun adapula ulama yang berpendapat bahwa hukum dari melaksanakan khutbah pernikahan ini adalah wajib. Beliau, Dawud al-Zhahiri menyatakan pendapatnya bahwasannya melaksanakan khutbah pernikahan ini hukumnya adalah wajib. Sayangnya banyak ulama yang tidak sependapat dengan apa yang dinyatakan oleh Dawud al-Zhahiri sehingga mayoritas ulama tetap berpandangan bahwa hukum dari melaksanakan khutbah pernikahan adalah sunah. Isi dari khutbah pernikahan sendiri adalah menyampaikan ayat-ayat alquran tentang pernikahan. Berikut adalah khutbah pernikahan yang umumnya disampaikan dalam setiap akad nikah dengan representasi ayat masing-masing 1. Surat An-Nisa Ayat 11 Dalam surat An-Nisa ayat 11 dijelaskan bahwasannya setiap pasangan dapat membangun kehidupan keluarga yang sehat. Sebagai pengantar yang tepat untuk subjek, surah dibuka dengan menasihati orang-orang percaya untuk takut akan Tuhan dan menghindari apa yang tidak disukai oleh Allah. Semua manusia telah tumbuh dari akar yang sama dari daging dan darah satu sama lain. Allah telah membuat mitra semua manusia di bumi ini untuk membuat keluarga. Semua umit muslim harus percaya pada Allah SWT dan harus bertindak sesuai dengan ajaran-Nya dan Sunnah Nabi SAW. Pernikahan adalah tindakan yang disenangi Allah SWT karena sesuai dengan perintahnya bahwa suami dan istri saling mencintai maka keduanya membantu satu sama lain untuk melakukan upaya melanjutkan ras manusia dan membesarkan anak-anak mereka untuk menjadi hamba Allah yang sejati. 2. Surat Al-Mu’minun Ayat 5 Pernikahan menjamin kesucian fisik dan spiritual dan kedamaian seseorang dan menjauhkan pasangan dari perangkap setan. Allah SWT menyebutkan dalam ayat tentang kesucian dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 5. Pernikahan dalam Islam memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik hasrat seksual manusia. Ya, manusia secara alami memiliki naluri seksual yang merupakan keinginan yang signifikan dan kuat. Setiap orang merasakan keinginan untuk memiliki pasangan untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka dalam lingkungan yang aman dan tenteram, yang akan membantu mereka tumbuh dan mencapai tingkat kesempurnaan dan kepuasan yang tinggi. Agama Islam tidak hanya mengakui kebutuhan seksual manusia tetapi juga sangat merekomendasikan pernikahan sebagai satu-satunya cara hukum untuk memenuhi keinginan seksual manusia dan menjaganya dari kesucian. Menjauhkan diri dari perkawinan sering mengakibatkan gangguan fisik dan mental. Seorang dokter dari dalam sebuah penelitian menemukan fakta menarik bahwa mereka yang memilih untuk hidup sendiri tanpa pasangan seringkali menderita perasaan marah, frustrasi, ragu-ragu pada diri sendiri, dan bahkan depresi. 3. Surat Ar-Rum ayat 21 Melalui pernikahan, pasangan mencapai kasih sayang, belas kasih, dan cinta. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Dan Dia telah menempatkan di antara kamu kasih sayang dan belas kasihan”. Dengan pernikahan, pasangan akan memiliki keturunan yang benar akan adalah kelangsungan hidup generasi seterusnya dan memperoleh pahala yang besar dan baik dengan memiliki anak yang saleh. Meskipun tidak ada keraguan bahwa hari pernikahan adalah salah satu hari paling penting dalam kehidupan seseorang, seorang muslim tidak boleh kehilangan fokus pada tujuan utama pernikahan yaitu untuk menyenangkan Allah dan untuk menyelesaikan setengah dari iman seseorang. Melalui pernikahan, Allah menaruh belas kasihan dan cinta di dalam hati suami-istri, yang merupakan anugerah Allah yang karenanya seseorang harus sangat bersyukur. Saat memilih bagian terbaik kamu, penekanannya haruslah pada agama. Pasangan yang baik secara agama akan membantu kamu dalam perjalanan ke surga. Memperbaiki Kamu dan menjemputmu ketika terjatuh. Ia akan menjadi pakaian kamu, menutupi kelemahanmu, akan membantumu memastikan bahwa kamu tidak melupakan tujuan akhir kepada Allah. Pernikahan juga meningkatkan rezeki, cinta, rasa hormat, perhatian, tidak mementingkan diri sendiri dan faktor-faktor yang memaafkan antara suami dan istri. Pernikahan mendorong dua manusia untuk mencintai dan saling mengasihi satu sama lain. Pernikahan mendorong pasangan untuk memiliki belas kasihan atau dalam konteks Islam di namakan rahman. Ar-Rahman adalah salah satu dari asmaul husna yang artinya bahwa Dialah yang Maha Penyayang. Nama Ar-Rahman ini disebutkan 170 kali dalam Al-Qur’an, menekankan pentingnya orang beriman untuk bermurah hati. Belas kasih, dalam penerapan praktis memiliki dan menunjukkan belas kasihan dan menjadi dermawan. Nah, 3 ayat alquran di atas umumnya digunakan sebagai khutbah dalam pernikahan. Setelah khutbah selesai, maka ritual pernikahan dilanjutkan dengan ijab kabul. Contoh Bacaan Khutbah Nikah Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa khutbah pernikahan merupakan bagian penting dalam sebuah pernikahan. Meski hukumnya adalah sunah, namun Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan akad pernikahan dengan menggelar khutbah terlebih dahulu, entah prosesi pernikahan untuk beliau sendiri atau anak-anak beliau. Ormas terbesar di Indonesia, yakni NU juga menekankan bahwa khutbah pernikahan sebelum melangsungkan akad nikah adalah sunah. Bagi kamu yang bingung membuat sebuah khutbah pernikahan, di bawah ini ada contoh teks khutbah pernikahan yang bisa digunakan 1. Singkat Alhamdulillah, kami sampaikan segala pujian kepada Allah SWT, Sang Maha Pemberi Cinta yang atas karunia dan cinta-Nya kita semua bisa berada dalam satu ruangan yang diliputi dengan rasa yang sangat bahagia. Selanjutnya, mohon perkenankan kami untuk menyampaikan untaian demi untaian kalimat agar bisa membuka momen suci dan sakral ini kepada kedua calon pasangan yang telah dipertemukan Tuhan dalam lauh mahfudz-Nya. Hampir semua orang dan masyarakat mempraktikkan pernikahan dalam beberapa bentuk, sama seperti mereka menjalankan bisnis. Umar ibn al-Khattab biasa mengusir orang-orang dari pasar Madinah jika mereka tidak tahu aturan Islam tentang jual beli. Demikian juga, umat Islam tidak boleh terlibat dalam sesuatu yang sama pentingnya dengan pernikahan tanpa memahami tujuannya atau memiliki pemahaman yang komprehensif tentang hak dan kewajiban dalam pernikahan. Salah satu tujuan pernikahan yang paling penting adalah untuk melanjutkan dan melahirkan generasi yang saleh akrom. Jelas, tujuan ini dapat dicapai tanpa pernikahan, tetapi ketika hal itu dilakukan dalam ketidaktaatan kepada Allah, maka mereka tidak akan menerima berkah dan rahmat-Nya dan itu sangat menentang norma masyarakat. Tentu tujuan pernikahan bukan hanya untuk menghasilkan anak-anak untuk generasi berikutnya, tetapi untuk menghasilkan anak-anak saleh yang akan menaati Allah, melayani orang-orang, dan menjadi sumber pahala bagi orang tua mereka. Islam mempertimbangkan naluri dan kebutuhan alami manusia. Laki-laki memiliki kecenderungan terhadap perempuan dan perempuan memiliki kecenderungan terhadap laki-laki. Pernikahan memenuhi keinginan ini dan menyalurkannya dengan cara yang menyenangkan Allah dan sesuai dengan kehormatan dan misi umat manusia dalam kehidupan. Keinginan pria dan wanita untuk satu sama lain perlu dipenuhi. Jika dibiarkan tidak terpenuhi, itu akan menjadi sumber perselisihan dan gangguan di masyarakat. Karena alasan ini, Utusan Allah Nabi Muhammad SAW memerintahkan semua pria yang siap untuk menikah “Siapapun di antara kamu yang mampu menikah, menikahlah karena itu akan membantunya dalam menurunkan pandangan dan menjaga tubuhnya. dari dosa. Adapun orang yang tidak mampu, puasa adalah perlindungannya. Dari perspektif Islam, pernikahan bukan sekadar sarana melegalkan hubungan seksual. Pernikahan lebih dari itu, yakni menyatukan keberadaan pria dan wanita sebagai pasangan, menyatukan mereka dan membuat keduanya saling lengkap dan melengkapi. Lingkungan yang damai dan aman tempat suami dan istri tinggal adalah tempat terbaik untuk mempraktikkan pengendalian diri, tidak mementingkan diri, dan pemurnian diri. Pasangan yang baik selalu mengajak satu sama lain untuk kebaikan. Pasangan yang baik juga merupakan sumber dorongan dalam mencegah satu sama lain dari melakukan dosa dan melakukan tindakan ibadah wajib, yang pada akhirnya membuat mereka memiliki kehidupan yang terhormat. Telah diriwayatkan bahwa begitu Nabi Muhammad SAW pergi ke rumah Imam Ali AS dan Sayyidah Fatimah setelah pernikahan keduanya, Nabi bertanya kepada Imam Ali bagaimana dia menemukan pasangannya. Imam menjawab “Saya menemukannya sebagai bantuan terbaik dalam menyembah Allah SWT.” Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya pada Sayyidah Fatimah al-Zahra pertanyaan yang sama, dan dia menjawab “Dia adalah suami terbaik”. Tentu kita belajar dari hadis ini bahwa salah satu tujuan utama pernikahan sebenarnya adalah apa yang telah disebutkan oleh Imam Ali AS, yaitu melayani Allah. Ketika seorang pria dan seorang wanita menikah, keduanya menjadi satu. Ikatan di antara mereka mencerminkan cinta tanpa syarat antara Sang Pencipta dan kita, dan ini adalah pengalaman yang selalu ingin dimiliki oleh orang beriman. Tidakkah kita ingin menyempurnakan keimanan kita dengan melaksanakan sunah Rasul ini? Hadirin yang saya hormati, pernikahan dalam Islam menanamkan hal-hal yang sungguh indah. apa saja itu? Pertama keimanan. Cinta yang dimiliki pasangan muslim saleh salehah satu sama lain akan menumbuhkan tingkat keimanan seseorang. Kedua, cinta dalam Islam juga belajar untuk saling menerima. Mencintai seseorang berarti menerima pasangan apa adanya. Adalah keegoisan untuk mencoba dan membentuk seseorang seperti yang kita inginkan. Cinta sejati tidak berusaha menghancurkan individualitas atau mengendalikan perbedaan pribadi, tetapi tetap bermurah hati untuk mentoleransi perbedaan. Ketiga, cinta menantang kita untuk menjadi yang terbaik, mendorong kita untuk memanfaatkan bakat kita dan bangga akan pencapaian kita. Untuk memungkinkan orang yang kita kasihi menyadari potensi yang ia miliki adalah pengalaman yang paling berharga. Keempat, pernikahan juga mengajarkan pentingnya memaafkan. Cinta tidak pernah terlalu sombong untuk mencari pengampunan maaf atau untuk memaafkan. Cinta dalam pernikahan rela melepaskan rasa sakit dan kekecewaan. Saling memaafkan antara pasangan memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri kita sendiri. Islam menekankan prinsip bahwa jika kita ingin Tuhan mengampuni kesalahan kita, maka kita juga harus memaafkan orang lain. Kelima, pernikahan juga mengajarkan rasa hormat. Mencintai berarti menghormati dan menghargai orang yang kita cintai baik itu kontribusi dan pendapatnya. Rasa hormat tidak memungkinkan kita menerima begitu saja orang yang kita cintai atau mengabaikan masukan mereka. Bagaimana kita berinteraksi dengan pasangan kita mencerminkan apakah kita menghargainya atau tidak. Kepercayaan adalah unsur cinta yang paling penting. Ketika kepercayaan dikhianati dan kerahasiaan dikompromikan, cinta kehilangan jiwanya. Keenam, pernikahan mengajarkan kita untuk peduli. Cinta menumbuhkan kecintaan mendalam yang menentukan kepedulian dan berbagi dalam semua yang kita lakukan. Kebutuhan orang-orang yang kita kasihi lebih diutamakan daripada kebutuhan kita sendiri. Kisah cinta Nabi Muhammad SAW sang teladan umat Islam kaya dengan contoh-contoh tindakan kebaikan yang ia tunjukkan kepada keluarganya dan khususnya istrinya. Bahkan ketika kesabarannya diuji, Nabi tidak pernah tidak ramah dalam kata atau perbuatan. Mencintai berarti berbuat baik. Cinta dalam perkawinan tidak statis, karena cinta tumbuh dan berkembang setiap hari dalam kehidupan pernikahan. Untuk tetap tumbuh, cinta membutuhkan kerja dan komitmen, dan dipupuk melalui iman ketika kamu bersyukur dan menghargai karunia Allah. Sangat indah sekali bukan mengukir cinta sejati dalam sebuah biduk pernikahan? Semoga calon mempelai yang ada di hadapan kita ini mendapat limpahan kasih sayang dan rahmah yang mengucur dari Sang Maha Pemberi Cinta. Semoga cinta keduanya meningkatkan kadar keimanan mereka berdua untuk terus bertaqwa kepada Allah, Sang Pencipta Umat. Amin amin yaa robbal’alamiin. 2. Bahasa Arab Selain khutbah dengan menggunakan bahasa Indonesia, adapula khutbah pernikahan yang biasa dibacakan oleh habib dengan menggunakan Bahasa Arab الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَآءِ بَشَرًا، فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَّصِهْرًا، وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ وَالْوَرَى، وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَيَآ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَآ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ»، وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوْا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِيْ ذَالِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ». وَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّكَاحُ سُنَّتِيْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ». وَقَالَ أَيْضًا يَا مَعْشَرَ الشَّبَابَ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» وَقَالَ أَيْضًا خَيْرُ النِّسَاءِ اِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا حَفَظَتْكَ فِيْ مَالِكَ وَنَفْسِهَا». بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، يآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ × 3 أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَّمَدًا رَّسُوْلُ اللهِ × 3 صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا ……….. بِنْ ………… ! اَنْكَحْـتُكَ وَزَوَّجْـتُكَ ِابْنَتِيْ ………………………….. بِمَهْرِ ………….. نَـقْدًا. قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيـْجَهَا بِالْمَهْرِالْمَذْكُوْرِ نَـقْدً Begitu berartinya cinta dalam pernikahan karena dengan cintalah, pasangan bisa memberikan keamanan emosional dan kebahagiaan secara rohani dan jasmani. Pernikahan adalah hal yang tidak mementingkan diri sendiri dan melebur menjadi satu. Khutbah pernikahan setidaknya akan menjadi sedikit gambaran bagaimana nantinya kamu menjalani kehidupan rumah tanggamu di kemudian hari. Khutbah Nikah mq21Loz.
  • r0nhv858jo.pages.dev/286
  • r0nhv858jo.pages.dev/195
  • r0nhv858jo.pages.dev/323
  • r0nhv858jo.pages.dev/203
  • r0nhv858jo.pages.dev/75
  • r0nhv858jo.pages.dev/337
  • r0nhv858jo.pages.dev/111
  • r0nhv858jo.pages.dev/46
  • r0nhv858jo.pages.dev/249
  • kumpulan khotbah pra nikah